Jakarta –
Kementerian Urusan Sosial (Kementerian Sosial) bersama -sama dengan pihak -pihak terkait segera melakukan penilaian dan pengumpulan data kepada penduduk yang terkena dampak banjir di Ketapang, Kalimantan Barat.
“Menteri Sosial Pak Saifullah Yusuf segera memberikan arahan dan meminta kami untuk segera berkoordinasi dengan BNPB, Layanan Sosial, Tagana, TNI-Polri, BPBD dan lokal dan desa-desa, untuk mengumpulkan data di setiap lokasi yang terkena dampak,” kata akting. Direktur Korban Perlindungan Sosial Bencana Alam, Masryani Mansyur dikutip dalam pernyataan resmi pada hari Minggu (22/2025).
Untuk dicatat, hujan lebat yang memerah dari hari Jumat (6/20) hingga Sabtu (6/21) menyebabkan banjir di daerah perumahan dan beberapa jalan kota dalam. Akibatnya, 12 desa dan 4.221 keluarga terpengaruh.
Gulir untuk melanjutkan konten
Lokasi yang terkena dampak adalah Desa Petai Patah, Muara Jekak, Sandai Kiri, Istana, Randau, Penjawaan, Pemeriksaan Cantik, Jaya Bigning, Randau Jungkal, Demit, Sandai, dan Desa Alam Pakuan.
Masryani menambahkan bahwa sebagian besar penduduk masih selamat di rumah mereka. Menurut laporan dari lapangan, banjir masih membanjiri jalan dan daerah perumahan dengan level air yang bervariasi dari 40 hingga 200 sentimeter.
Ada kebutuhan mendesak seperti kasur, selimut, anak -anak, kit keluarga, pakaian, tenda keluarga, makanan dan air mineral.
Selain itu, lokasi yang terkena dampak terus memantau pembuangan air dan regulasi lalu lintas oleh polisi daerah Ketapang di jalan yang banjir. Pemerintah mengimbau penduduk yang terkena dampak, terutama yang berada di lokasi tepi sungai untuk selalu waspada dengan potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi.
(AKN/EGA)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini