95% Peziarah Indonesia di Saudi Authetik menerima tidur siang, Kementerian Agama: Jangan Hilang


Makkah

Kementerian Agama (Kementerian Agama) menyebutkan 95% peziarah Indonesia di Arab Saudi telah menerima kartu tusukan. Kementerian Agama meminta jemaat untuk selalu membawa dan menjaga kartu dengan baik.

“Sampai sekarang, para peziarah yang telah tiba di Tanah Suci mencapai 185.075 orang. Mencatat 95% atau 176.437 peziarah Indonesia, baik peziarah haji reguler maupun khusus, yang telah menerima kartu nuning,” kata kepala hubungan masyarakat dan komunikasi publik.

Dia mengatakan kartu NAP dikeluarkan dan didistribusikan oleh Syarikah atau Perusahaan Layanan Haji. Ada delapan Syarikah bekerja sama dengan Indonesia.

Gulir untuk melanjutkan konten

“Kartu NAP dikeluarkan oleh penyedia layanan peziarah Syarikah Indonesia,” katanya.

Delapan Syarikah adalah Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, umpan Dluuful atau keduanya tamu, Rehalat wa Manafea, dan MCDC. Fauzin mengatakan bahwa Kementerian Agama terus berkoordinasi dengan Syarikah sehingga semua peziarah Indonesia segera menerima kartu tusukan.

“PPIH terus memperkuat koordinasi dengan Syarikah untuk mempercepat distribusi kartu tusuk sehingga 100%dapat dicapai segera,” jelas Fauzin.

Fauzin mengingatkan semua peziarah untuk mempertahankan kondisi fisik saat berada di Mekah. Kongregasi diminta untuk tidak memaksa diri untuk melakukan Sunnah di masjid besar karena kondisi yang semakin padat dan cuaca panas.

Kongregasi diminta untuk mempersiapkan sebelum Wukuf di Arafat. Peziarah disarankan untuk secara rutin mengikuti ritual atau bimbingan ibadah yang diberikan oleh petugas pengorganisasian haji (PPIH) untuk memahami prosedur dan makna seri haji dengan baik.

“Pemahaman yang mendalam tentang ritual haji akan berkontribusi pada kualitas penyembah,” kata Fauzin.

Para peziarah yang akan meninggalkan hotel disarankan untuk menggunakan bus Shalawat yang disiapkan oleh Kementerian Agama. Jemaat diminta untuk membawa kartu tali dan menjaganya agar tidak menghilang.

“Kongregasi juga didorong untuk selalu membawa identitas mereka ketika pergi ke masjid atau di luar hotel dalam bentuk kartu tusukan, kartu bus, dan nomor hotel di mana Anda menginap. Pastikan itu tidak hilang, tertinggal atau disimpan kepada orang lain,” kata Fauzin.

Dia mengimbau para peziarah Indonesia untuk pergi ke dalam kelompok. Jika terpisah dan bingung, jemaat dapat meminta bantuan dari perwira haji Indonesia.

“Saat pergi ke masjid besar, pastikan untuk selalu berada di grup, jangan terpisah. Bawa tas yang dicukur untuk menyimpan sandal, jangan serahkan sandal kepada mitra atau orang lain. Kami berharap rekan -rekan teman -teman juga dapat saling membantu,” katanya.

(HAF/Isa)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini



Sumber Berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *