Kilang Dumai terbakar lagi, penyebabnya tidak diketahui

Kebakaran terjadi di salah satu unit kilang Dumai Pertamina Refinery Unit (RU) pada Rabu malam, 1 Oktober 2025. Komunikasi Manajer Area, Hubungan, & CSR Ru Dumai, Agustiawan, mengatakan tim pemadam internal itu Kilang Dumai Segera bergerak dengan cepat untuk melakukan pemadaman dan mengisolasi lokasi sehingga api tidak menyebar ke daerah lain.

Agustiawan mengatakan bahwa sampai sekarang penyebab kebakaran tidak diketahui. Saat ini fokus utama masih pada upaya untuk menangani di lapangan.

Dia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat sekitar yang terkena dampak. “Kami mohon maaf atas gangguan kenyamanan penduduk. Tolong doakan dari masyarakat sehingga kejadian ini dapat segera ditangani dengan baik,” katanya dikutip dari pernyataan tertulis, Rabu, 1 Oktober 2025. Sampai sekarang belum diketahui apakah kejadian ini menyebabkan korban.

Insiden kebakaran di kilang Dumai bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, kilang dilaporkan telah meledak pada Sabtu malam, 1 April 2023 tepatnya pada 22:40 waktu setempat. Kejadian ini menyebabkan 9 pekerja di ruang operator menjadi korban karena pecahan kaca.

Dikutip dari situs web resmi Pertamina, kilang pertamina ru dumai menghasilkan produk bahan bakar MMININAK (BBM) dan non-Minyak (non-BBM) yang diproduksi dari Sungai Dumai Seven Daughter Refineries-Pay.

Kilang pertamina ru Dumai telah beroperasi sejak tahun 1971. Sejak itu Mminyak Putri Dumai dan Pakning River Cofineries telah memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan dan kemajuan wilayah tersebut, terutama kota Dumai dan lingkungannya. Ini juga telah berkontribusi besar pada pemenuhan kebutuhan bahan bakar Mmininsin Nasional.

Kilang Dumai adalah kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas / NCI 7.5. Kilang ini memiliki kapasitas total 170 MBPOD. Adapun produk yang diproduksi, untuk bentuk BBM dan Bahan Bakar Khusus (BBK), yaitu Bahan Bakar Turbin Penerbangan, Mminyak Bakar, Diesel Mminyak, Mminyak Solar, dan Mminyak Land. Sedangkan non-BBM terdiri dari tiga jenis produksi yang diproduksi, termasuk Solvent, Green Coke, Dan Gas minyak bumi cair (LPG).

Sumber berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *