Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, tak hanya terkenal dengan desa wisatanya yang menyuguhkan pemandangan Gunung Dempo dan perkebunan tehnya. Namun juga menunjukkan adanya ekonomi kreatif melalui kerajinan dari akar pohon kopi.
Kali ini Tim Urban berkesempatan mengunjungi satu-satunya perajin akar pohon kopi di Kota Pagar Alam bernama Dian.
Diakui Dian, usaha kerajinan ini dimulai pada tahun 2017. Saat itu, ia memanfaatkan akar tanaman teh terlebih dahulu.
"Saya biasa menggunakan akar tanaman teh. Karena kini penggunaan akar tanaman teh sudah dilarang, maka kita beralih ke akar pohon kopi." kata Dian.
Kemudian kerajinan dari akar pohon kopi menghasilkan berbagai macam produk seperti kursi, meja, tempat tidur, meja sudut hias, dan asbak.
Produknya juga sudah dikirim ke beberapa kota, termasuk Kota Palembang.
"Biasanya yang memesan adalah para pejabat dan anggota kepolisian atau TNI yang sangat menyukai kerajinan berbahan dasar kayu seperti ini." katanya.
Dalam waktu 1 bulan, Dian menuturkan para perajin mampu membuat 2 set kursi dan meja. Karena ini kerajinan tangan, maka para perajin membatasi permintaan agar tidak membebani mereka.
"Kami hanya mampu menjual 2 set dan 4 meja hias dalam 1 bulan. Kalau lebih dari itu, mau tidak mau, pesanannya akan kami tunda dulu," dia menambahkan.
Kisaran harga yang ditawarkan tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan. Untuk 1 set kursi dan meja harganya Rp 8 jutaan per set, untuk tempat tidur sekitar Rp 4 jutaan dan meja sekitar Rp 2 jutaan per meja.
Terakhir, merawat furnitur kayu jenis ini tidak terlalu sulit. Cukup bersihkan dengan kain basah.
"Kami menggunakan bahan pilihan termasuk lem kayu yang kami campur sendiri. Kami juga memilih batang pohon yang berumur 20 tahun ke atas, sehingga kami jamin kualitasnya bagus dan perawatannya tidak sulit." dia menyimpulkan.
Produk dari akar pohon kopi ini bisa Anda temukan saat berlibur di Kota Pagar Alam. Kerajinan ini juga pernah meraih penghargaan Desa Wisata Indonesia untuk katering kerajinan.