Jelang Bertemu Trump, DK PBB Cabut Sanksi Terhadap Presiden Suriah

Pemimpin kelompok Islam Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mencabut sanksi terhadap Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih Senin depan.

Dilaporkan ReutersResolusi yang dirancang oleh Amerika Serikat dan diadopsi pada hari Kamis juga mencabut sanksi terhadap Menteri Dalam Negeri Suriah Anas Khattab.

Resolusi tersebut disetujui oleh 14 negara anggota, sementara Tiongkok abstain.

Selama beberapa bulan terakhir, Washington telah mendesak 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk meringankan sanksi terhadap Suriah.

Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (14/5/2025). Foto: Saudi Press Agency melalui REUTERS
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (14/5/2025). Foto: Saudi Press Agency melalui REUTERS

Trump sendiri mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan AS terhadap Suriah pada Mei lalu, dengan menyatakan bahwa Amerika akan mencabut sanksi terhadap negara tersebut.

“Dewan Keamanan mengirimkan sinyal politik yang kuat bahwa Suriah kini telah memasuki era baru sejak Assad dan kroni-kroninya digulingkan,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, usai pemungutan suara pada Kamis.

Abu Mohammed Jolani adalah orang yang kemudian berganti nama menjadi Ahmed al-Sharaa, dan kini menjadi pemimpin rezim pimpinan Hayat Tahrir Syam (HTS) di Suriah.

Rancangan resolusi tersebut juga akan mencabut sanksi terhadap Anas Khattab, yang menggambarkan dirinya sebagai menteri dalam negeri Suriah dan merupakan salah satu pemimpin kelompok teroris Jabhat al-Nusra yang terkait dengan al-Qaeda.

Setelah 13 tahun perang saudara, presiden Suriah sebelumnya, Bashar al-Assad, digulingkan pada Desember lalu dalam serangan kilat oleh pasukan pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Sumber Berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *