Mobilitas Kendaraan Listrik Meningkat, PLN Buka Peluang Bisnis SPKLU

MOBILITAS masyarakat pengguna kendaraan listrik meningkat pesat. Kondisi ini meningkatkan kebutuhan akan layanan pengisian baterai.

Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Munawir Hakim menyatakan hal tersebut saat ditemui di sela-sela Edukasi & Aksi Kendaraan Listrik untuk Masa Depan Bersih di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Kamis, 6 November 2025.

“Khusus kendaraan listrik (EV) roda empat, kebutuhan layanan tersebut pada tahun 2025 akan meningkat sembilan kali lipat dibandingkan sebelumnya,” kata Munawir.

Melihat tren tersebut, PLN membuka peluang kerja sama bagi masyarakat umum, pengusaha, dan institusi untuk berinvestasi dalam pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPLU). Dia memastikan persyaratannya mudah.

“SPKLU bukan monopoli PLN. Siapa pun bisa membuka usaha ini, baik perorangan maupun pihak ketiga. Persyaratannya mudah, bahkan bagi yang hanya memiliki lahan luas,” ujarnya.

Munawir menjelaskan, PLN menyediakan empat skema kerja sama bagi calon mitra. Salah satunya, skema paling sederhana hanya membutuhkan penyediaan lahan, sedangkan seluruh peralatan disediakan melalui sistem sewa dari PLN.

“PLN memberikan kemudahan penuh. Kami siap membantu menyediakan mesin dan sistem agar masyarakat bisa langsung menjalankan usaha SPKLU,” ujarnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini PLN tercatat telah mengoperasikan lebih dari 3.700 titik SPKLU di berbagai lokasi strategis, termasuk sejumlah rest area jalan tol. Selain itu, PLN juga memberikan diskon Rp 500 ribu untuk pemasangan pengisian daya di rumah di rumah pemilik kendaraan listrik. Jumlah titik pengisian rumah telah mencapai lebih dari 51 ribu unit di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UNS Wahyudi Sutopo menilai program kerja sama dengan PLN ini penting untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

“Melalui kegiatan edukasi dan aksi kolaboratif ini, kami ingin menumbuhkan minat generasi muda terhadap inovasi energi ramah lingkungan. Kendaraan listrik bukan sekedar teknologi, namun bagian dari strategi besar transisi energi nasional,” kata Wahyudi.

Program edukasi yang dilaksanakan di wilayah Solo Raya meliputi roadshow di tujuh sekolah dan kampus, serta Workshop Konversi Sepeda Motor dan Experience Day yang dijadwalkan pada bulan Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 1.000 siswa SMK, mahasiswa dan masyarakat umum.

Wahyudi menambahkan, literasi masyarakat terhadap teknologi EV perlu terus ditingkatkan agar masyarakat semakin percaya terhadap keandalan kendaraan listrik. “Teknologi kendaraan listrik sebenarnya sudah sangat siap. Yang perlu kita dorong saat ini adalah kepercayaan masyarakat dan kesiapan infrastruktur,” ujarnya.

Dengan meningkatnya minat masyarakat dan terbukanya peluang investasi SPKLU, sinergi antara dunia akademis dan industri menjadi kunci agar ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan.

Sumber berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *