PT BANK Tabungan Negara Tbk menyatakan, 93 persen kelebihan dana sisa anggaran (SAL) yang dialokasikan pemerintah kepada perseroan sebesar Rp 25 triliun telah diserap sebagai kredit hingga 31 Oktober 2025. Jumlah tersebut senilai Rp 23,28 triliun.
BTN mengatakan pencapaian ini sejalan dengan proyeksi perseroan sebelumnya yang menyatakan bahwa penempatan dana pemerintah akan terserap seluruhnya sebelum pertengahan November 2025. “Kami yakin sebelum pertengahan November, penyerapan dana pemerintah sebesar Rp25 triliun akan selesai seluruhnya,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengutip Antara, Sabtu 8 November 2025.
Ia memastikan penyaluran dana negara atau uang negara (PUN) sebesar Rp 200 triliun di Bank Indonesia (BI) telah sesuai dengan rencana kredit yang tersedia di BTN dan siap disalurkan sesuai jadwal.
BTN mencatat penyaluran dana sebesar Rp 23,28 triliun per 31 Oktober 2025 tersebar di berbagai sektor (khususnya perumahan), baik kepada pengembang maupun konsumen akhir sebagai KPR.
Nixon menjelaskan, debitur korporasi BTN mayoritas bergerak di sektor perumahan yakni pengembang, perusahaan properti, dan kontraktor. Lalu ada sektor lain seputar perumahan, yaitu kesehatan, pendidikan, perdagangan dan manufaktur, hingga pemerintahan.
“Pertumbuhan segmen korporasi belakangan ini meningkat seiring dengan upaya BTN menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan ekosistem perumahan nasional,” kata Nixon. Dengan demikian, penyaluran dana pemerintah lebih cepat dari yang dijadwalkan Kementerian Keuangan yakni hingga Desember 2025.
Pilihan Editor: Alasan mengapa bisnis industri TPT semakin lesu
