INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui riset yang dilakukan oleh BRI Research Institute bertajuk “Survei Efektivitas KUR dan Biaya UMKM” mencatat pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan dampak positif terhadap peningkatan omzet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga ke level dobel angka.
Hasil penelitian terhadap 2.928 responden penerima pinjaman BRI menunjukkan 66,2 persen debitur mengalami peningkatan omzet usaha setelah mendapatkan pembiayaan. Dari kelompok ini, 45,9 persen responden melaporkan peningkatan omset pada kisaran 5-15 persen.
Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa kegiatan usaha para pelaku UMKM terus menunjukkan tren perbaikan seiring dengan meningkatnya akses terhadap pembiayaan produktif. Dilihat dari jenis pinjamannya, porsi peningkatan omzet usaha terbesar terjadi pada peminjam segmen Komersial Kecil dan KUR Kecil. Secara umum, debitur KUR lebih banyak (69,7 persen) yang menyatakan omzet usahanya meningkat setelah mendapat pinjaman dibandingkan debitur kredit komersial (59,1 persen).
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dampak positif pembiayaan tidak hanya terjadi pada pinjaman saat ini saja, namun juga pada pinjaman-pinjaman sebelumnya. Sebanyak 65,3 persen debitur melaporkan adanya peningkatan omzet setelah menerima pinjaman pertama, dan 64,1 persen responden menyatakan hal serupa untuk pinjaman kedua.
Peningkatan omzet yang konsisten pada setiap periode pembiayaan menunjukkan bahwa program KUR masih efektif mendorong pertumbuhan dunia usaha dan memperkuat sektor produktif masyarakat.
Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan melalui penyaluran KUR, BRI menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan Asta Cita khususnya pada pilar peningkatan kesempatan kerja yang berkualitas dan mendorong kewirausahaan. “Akses KUR yang mudah dan cepat juga memberikan rasa aman bagi pelaku usaha mikro untuk terus mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan berbunga rendah,” ujarnya.
Sedangkan KUR merupakan program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. Sumber dana KUR berasal 100 persen dari dana perbankan, sedangkan sebagian porsi bunga yang harus dibayar nasabah mendapat subsidi dari pemerintah.
“Sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, selain berperan dalam memperluas akses pembiayaan, BRI juga membantu UMKM tumbuh lebih tangguh, naik kelas dan berdaya saing di pasar. Peningkatan omzet yang diraih debitur menjadi bukti bahwa inklusi keuangan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. akar rumput“katanya.
Kinerja positif ini semakin mempertegas peran BRI sebagai agen pembangunan yang secara konsisten mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan nasional melalui sektor UMKM.
Sebagai informasi, hingga Oktober 2025, BRI telah berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp147,2 triliun kepada 3,2 juta debitur. Realisasi tersebut setara dengan 83,2 persen dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 sebesar Rp 177 triliun, dimana angka tersebut meningkat dari alokasi awal sebesar Rp 175 triliun seiring dengan tingginya kebutuhan pembiayaan produktif dari usaha kecil di seluruh Indonesia.