Jakarta –
Ketua Dewan Penasihat DPP PPPM Romahurmuziy (Rommy), kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Menjadi salah satu figur yang diperjuangkan untuk memimpin PPP. Selain Rommy, nama Menteri Urusan Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) muncul di bekas Menparekraf Sandiaga Uno.
“Mempertimbangkan bahwa belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang dilemparkan dari Senayan, mampu kembali. Oleh karena itu, dibutuhkan kekuatan luar biasa dan pemimpin luar biasa untuk memimpin PPP.
Rommy menyebutkan serangkaian nama pada pertukaran kandidat ketum PPP, seperti Amran, Sandiaga Uno ke Gus Ipul. Dia mengatakan pada bulan Desember tahun lalu bahkan mengundang mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung dengan partai yang bertuliskan Kaaba.
Gulir untuk melanjutkan konten
“Bahkan Mase Baswedan, saya telah meyakinkan untuk bersedia masuk dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024,” kata Rommy.
Dia mengatakan dorongan Amran untuk menjadi caketum adalah pandangan pribadinya. Dia mengatakan presiden ke -7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga tahu kualitas Amran.
“Beberapa kali diskusi saya dengan Mr. Jokowi, termasuk yang bersalah, memang merupakan salah satu alasan mengapa fokus nama Mr. Amran. Karena Mr. Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Mr. Amran jika diberi mandat,” kata Rommy.
“Semua nama ini murni pikiran saya, kecuali Tuan Agus Supermanto yang didorong oleh Gus Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah),” tambahnya.
Kata Rommy di Ramadhan, partainya bersama dengan Sekretaris Jenderal PPP Arwani kepada Penjabat Ketum PPP Mardiono memiliki persahabatan yang bersahabat dengan Amran. Dia memandang Mardiono juga sejalan jika Amran memimpin PPP di masa depan.
“Bertindak PPP Ketum, Mardiono, juga mengikuti apa yang saya perintis, beberapa kali bertemu dengan Tuan Amran. Bahkan setelah Lebaran kemarin, Pak Mar mengumpulkan lusinan DPW di Pantai Gapura, rumah tamu pribadi Pak Amran di Makassar untuk mengadakan Halamalal.
Dia menegaskan apakah nama Amran tidak muncul pada dorongan Jokowi. Rommy hanya berharap PPP dapat kembali ke Senayan.
“Apakah Pak Jokowi 'Cawe-Cawe' tentang nama Mr. Amran? Tidak sama sekali. Dia beberapa kali saya meminta pandangan, bagaimana cara paling efektif untuk mengembalikan PPP ke Senayan. Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sejauh 202 yang diucapkan oleh Mr.
“Tentu saja ini tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan, Tuan Jokowi, bahwa Tuan Amran adalah menteri kabinetnya pada periode pertama,” lanjutnya.
Rommy menolak nama Amran karena upaya Haji Isam yang merupakan kerabatnya untuk memperoleh PPP. Dia melihat bahwa tidak ada hubungan dengan hubungan itu.
“Itu, apa yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya oleh Haji Isam untuk 'mengakuisisi kerabatnya'. Sebagai pengusaha yang sukses, Haji Isam tidak perlu memperoleh partai mana pun. Karena sebagai pengusaha dengan komunikasi yang luas, ia berteman dengan semua partai.
(DWR/FCA)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini