Pramono menindaklanjuti temuan KPK tentang proyek sekolah dasar Molor, curiga terhadap sesuatu


Jakarta

Gubernur Jakarta Pramono Anung Memerintahkan kepala Kantor Pendidikan Jakarta untuk memperhatikan temuan -temuan KPK terkait dengan keberadaan proyek konstruksi sekolah di Jakarta yang mengalami penyimpangan atau penyimpangan dari standar sekitar minus 31%. Pramono mencurigai sesuatu.

“Jadi saya kebetulan membaca berita yang disampaikan oleh KPK ada beberapa sekolah dasar yang kemudian tidak selesai sesuai dengan waktu. Konstruksi ditetapkan pada kemunduran dan saya telah berbicara dengan kepala baru kantor pendidikan sehingga saya memberi perhatian pada apa yang ditemukan KPK,” Pramono Anung (5.

Pramono mengira ada sesuatu yang membuat konstruksinya tertunda. Meskipun pada bulan April 2025 itu harus diselesaikan.

Gulir untuk melanjutkan konten

“Karena pasti ada sesuatu yang harus April, Mei ini, April lalu ada bulan Desember, ada April ke belakang,” katanya.

Pramono menegaskan bahwa partainya tidak akan menutup matanya dengan temuan KPK. Pemerintah provinsi DKI Jakarta akan menanggapi semua laporan.

“Apa pun temuan KPK, termasuk temuan BPK, kami akan segera menindaklanjuti,” katanya.

Pramono mengatakan, setelah menerima gelar WTP dari BKP, partainya segera mengumpulkan tim untuk menindaklanjuti catatan penting BPK. Demikian juga dengan laporan KPK.

“Sebelumnya kami mendapatkan WTP, saya mengumpulkan semua tim untuk segera dalam 60 hari, sebelum 60 hari apa yang direkomendasikan oleh BPK, kami akan menyelesaikannya dengan hal yang sama dengan temuan KPK atau penegak hukum lainnya, kami tidak akan melanjutkan,” lanjutnya.

Dilaporkan sebelumnya, temuan ini diungkapkan oleh Task Force II Korsup Wilayah II KPK ketika meninjau pembangunan TK State TK, SD Negeri 01 dan 02 Cikini, serta unit sekolah baru (USB) di Distrik Menteng, Jakarta Tengah, Kamis (5/22). Kepala Satuan Tugas II Korsup Wilayah II KPK, DWI Aprilia Linda Astuti, menekankan bahwa PPK dan inspektorat untuk menanggapi temuan secara serius.

“KPK mendorong Kantor Pendidikan DKI Jakarta untuk berkoordinasi secara intensif dengan inspektorat untuk menyelesaikan masalah ini. Perencanaan persiapan pengadaan harus dilakukan dengan cermat, termasuk audit berkala dan mengevaluasi metode kegiatan pengemasan,” kata Linda dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh KPK, Jumat (5/23).

Program ini merupakan bagian dari 6 paket pengembangan sekolah di bawah tanggung jawab DKI Jakarta Education Commitment Making Officer (PPK). Total anggaran untuk semua paket proyek adalah sekitar RP. 262 miliar, dan nilai kontrak pembangunan di wilayah Cikini adalah Rp 61 miliar.

6 Anggaran Proyek berasal dari tahun fiskal 2024. Kantor Pendidikan telah melakukan addendum sehingga proyek dapat dilanjutkan hingga 2025.

“Kita berbicara tentang hak anak -anak untuk belajar dengan benar. Maka proyek ini harus dipantau dan diselesaikan secara ketat tanpa alasan. Setiap penundaan, tidak peduli seberapa kecil, dampaknya pada masa depan mereka,” kata Linda.

Sebagai hasil dari keterlambatan ini, sejak Mei 2024 siswa SDN 01 dan 02 Cikini harus dipindahkan ke SDN 03 dan 05 Gondangdia. Kegiatan belajar tidak optimal karena jam belajar dipadatkan dan siswa harus bergiliran dengan sekolah lain.

Petugas Implementasi Teknis (PPTK) dari Kantor Pendidikan DKI Jakarta, Achmad S, menekankan komitmennya untuk menyelesaikan proyek konstruksi sekolah yang ada. Dia berharap dukungan KPK dapat membangkitkan antusiasme.

“Kami berusaha bersikap optimal dan berkomitmen untuk menyelesaikan tugas ini, sehingga kegiatan pengajaran dan pembelajaran di sekolah baru tahun kemudian, gedung sekolah dapat digunakan,” katanya.

(IDN/IDN)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini



Sumber Berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *