Jakarta –
Menteri Koordinasi untuk Divisi Makanan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan kebanggaannya di hadapan Presiden Prabowo Subianto di St. Petersburg International Economic Forum (Spief) 2025, Rusia. Selain itu, Prabowo menerima kehormatan yang hangat dan penuh kehormatan dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajaran pemerintah Rusia.
“Pemerintah di sini, Presiden Putin, dan semua stafnya tampak sangat senang menyambut kami dengan kehormatan penuh. Mereka senang bahwa presiden di sini,” kata Zulhas dalam pernyataannya pada hari Senin (6/23/2025).
Ini diungkapkan oleh Zulha setelah menghadiri sesi forum pleno di Pusat Konvensi dan Pameran Expoforum beberapa waktu lalu.
Gulir untuk melanjutkan konten
Ketua PAN menilai bahwa keputusan Presiden Prabowo untuk menghadiri Spief, bukannya Forum Negara G7 adalah manifestasi nyata dari Indonesia sebagai negara politik yang tidak selaras.
“Selain kedaulatan di bidang makanan, kami juga terlihat sangat non -blok dan berdaulat di bidang politik. Tuan Presiden Kami tahu ada dua pilihan undangan, tetapi ia datang ke Rusia. Itu bangga,” katanya.
Menurutnya, forum ini adalah tempat untuk mengeksplorasi dan memperkuat kemitraan strategis di sektor pertanian dan pangan antara Indonesia dan Rusia. Dia menyebutkan bahwa Menteri Pertanian dari kedua negara telah melakukan serangkaian pertemuan sebelumnya dan dalam poros beberapa perjanjian penting tercapai.
“Ada kesepakatan tentang pengembangan teknologi, karena kami dari pertanian tradisional mulai memodernisasi sistem kami. Mereka lebih maju, dan itulah yang kami butuhkan,” jelasnya.
Beberapa penawaran kerja sama dari Rusia termasuk ladang sapi, pasokan gandum, gula, dan pupuk. Selain itu, satu poin penting adalah peluang untuk modernisasi peralatan pertanian dan sistem ternak di Indonesia.
“Yang serius, modernisasi peralatan pertanian serta peternakan. Mereka menyambut. Kami juga menawarkan pupuk, jika memungkinkan,” katanya.
Meskipun ada tantangan dari sisi logistik, misalnya, jarak pengiriman ternak dari Rusia dibandingkan dengan Australia, Zulhas, menilai bahwa semua penawaran kerja sama masih membuka potensi baru untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Tentu saja ada keunggulan komparatif Australia tentang jarak. Tetapi dari sisi mana pun, saya bangga dengan presiden untuk datang ke sini. Beberapa bahkan menelepon, tetapi dia masih datang. Itu bangga,” pungkas Zulhas.
(AKN/EGA)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini