4 Fakta Partai Gay di Puncak Bogor tetapi tidak ada yang menjadi tersangka


Bogor

Pesta gay dengan kedok 'pertemuan keluarga' terjadi di daerah Megamendung, Puncak, BogorJawa Barat terungkap. Sejauh ini, sejumlah fakta telah terungkap.

Serangan itu dilakukan pada hari Minggu (6/22). Polisi mengatakan lusinan orang digerebek di salah satu vila Megamendung.

“Mereka berkumpul di acara itu karena mereka mengetahui undangan yang tersebar melalui media sosial,” kata Polisi Kasat Reskrim Bogor AKP Teguh Kumara, Senin (6/23).

Gulir untuk melanjutkan konten



Peserta dikenakan Rp 200 ribu per orang. Pesta itu dipenuhi dengan pertunjukan atau pertunjukan menari untuk bernyanyi.

“Komite mendistribusikan undangan dengan tema pertemuan keluarga yang dipenuhi dengan pertunjukan dan pertunjukan kompetisi bernyanyi dan menari,” kata Teguh.

“Mereka mendaftar dan dikenakan biaya 200 ribu per orang,” lanjutnya.

1. Kisaran Usia Peserta

Peserta dalam Partai Gay di daerah Puncak Vila, Bogor, Jawa Barat, terdiri dari berbagai usia, mulai dari 21 tahun hingga 50 tahun.

“Rentang dari usia 21 hingga 50 tahun (peserta),” katanya.

Teguh mengatakan bahwa sebanyak 75 peserta gay diamankan dari penggerebekan di vila. Para peserta sedang menjalani proses pemeriksaan medis, termasuk tes HIV.

“Kami telah berkoordinasi dengan DHO dan sedang dieksplorasi oleh DHO,” jelasnya.

Apa fakta yang telah diungkapkan? Baca halaman berikutnya.

2. Hasil tes HIV




Pesta gay digerebek di Megamendung, Bogor. (Doc. Special)

Tes telah dilakukan. Akibatnya, 30 dari total 75 orang yang diperiksa dinyatakan HIV dan sifilis reaktif.

“Dari 75 orang yang diperiksa, beberapa adalah HIV reaktif, beberapa adalah sifilis reaktif, dan beberapa tidak aktif keduanya. DetikcomSelasa (5/24).

Fusia menjelaskan bahwa peserta partai gay yang dinyatakan HIV dan sifilis reaktif hanya sebagian kecil dari Bogor. Selain itu, penanganannya dilanjutkan melalui Puskesma di sekitar kediaman mereka.

“Berdasarkan data, hanya sebagian kecil dari peserta partai gay yang berasal dan tinggal di Kabupaten Bogor. Sebagian besar berasal dari Kantor atau kota di sekitar Kabupaten Bogor,” kata Fusia.

“Reaktif adalah tes skrining awal. Ini akan dilanjutkan dengan pemeriksaan yang lebih intensif di Puskesmas. Penanganan pasien reaktif di Kabupaten Bogor akan dilakukan oleh Pusat Kesehatan Kabupaten Bogor. Bagi mereka yang reaktif di luar wilayah Kabupaten Bogor akan dikoordinasikan ke kantor regional kantor regional,” tambahnya.

3. 75 orang dikirim pulang




Ilustrasi LGBT, LGBT, Gay, Sex, Lesbian, Transgender (Andhika-Detikcom) Ilustrasi LGBT. (Andhika/Detikcom)

Sampai sekarang proses investigasi masih berjalan dan belum ada penentuan tersangka.

“Sampai sekarang belum ada tersangka dan diperdalam terkait dengan peran 75 orang yang diamankan,” kata Kasat Reskrim Bogor Police AKP Teguh Kumara, Selasa (5/24).

Teguh menambahkan, 75 orang yang diamankan selama serangan itu sekarang telah dipulangkan. 75 orang akan memenuhi panggilan jika pernyataan itu diperlukan di kantor polisi Bogor.

“Kami telah menerbitkan LP (Laporan Polisi, Merah) dan mengimplementasikan artikel (mengenai) pelanggaran pidana, sanksi pidana untuk orang yang mendanai atau memfasilitasi pornografi dan atau dengan sengaja menyebabkan atau memfasilitasi tindakan cabul dengan orang lain, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 Jo Pasal 7 Dana atau Pasal 3. Pasal 10 dari Nomor Hukum 44 dari CRIMOGRAFI 2008 PRIMOGRAFI.

4. 4 Komite diperiksa

Polisi juga memeriksa empat komite partai gay dengan kedok pertemuan keluarga yang digerebek di Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Keempat orang ini adalah bagian dari 75 orang yang diamankan selama penggerebekan.

“Sampai hari ini, kami mengingat empat komite (partai gay) untuk memberikan informasi tambahan dan pendalaman,” kata Teguh.

Halaman 2 dari 3

(RDP/RFS)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini




Sumber Berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *