Jakarta –
Rumah Sakit Kepolisian Nasional mengungkapkan kondisi saat ini dari anak laki -laki MK (7) yang diduga disiksa oleh orang tuanya yang ditemukan di Pasar Kebayoran LamaJakarta Selatan (Jakarta Selatan). Korban saat ini sedang menjalani seleksi psikologis.
“Ya, itu benar, sudah ada psikolog yang menemani. Hanya pasien yang tidak dapat diajak bicara, hanya satu atau dua kata yang diucapkan,” kata kepala hubungan masyarakat dari rumah sakit polisi Kramat Jati Akbp Firdaus ketika dihubungi pada hari Kamis (6/26/2025).
Korban sendiri telah menjalani operasi tulang dan operasi rahang. Secara total ada enam dokter yang terlibat untuk menangani anak -anak MK dalam proses pemulihan ini.
Gulir untuk melanjutkan konten
Firdaus menambahkan bahwa saat ini korban masih dalam tahap pemulihan setelah menjalani dua operasi. Namun dia mengatakan kondisi korban secara bertahap membaik.
“Melihat dari kondisi pertama pasien, sekarang difokuskan pada pemulihan kondisi pasien. Saat ini berfokus pada pemulihan, karena ketika memasuki HB (hemoglobin) hanya 5 sekarang berusia 11 dan ALB (albumin) ketika hanya 2 sekarang 3,7,” katanya.
“Info dari seorang psikolog sampai sekarang tidak terlalu jelas apakah ada rasa takut melihat orang lain, karena hanya perawat atau dokter dan pasien yang juga tidak dapat berbicara banyak,” tambahnya.
Seperti diketahui, bocah itu awalnya ditemukan oleh penduduk. Mereka mengira anak itu sedang tidur.
Sampai akhirnya, Unit Polisi Polisi Sipil Kebayoran Lama (Satpol PP), yang sedang berpatroli, menemukan anak itu. Petugas melihat sejumlah luka di tubuh anak itu dan kemudian mengevakuasi dia.
Ketika ditemukan, kondisi anak itu penuh dengan luka. Dia mengalami patah tulang sampai ada bekas luka bakar di wajahnya.
Anak itu mengklaim telah disiksa oleh ayahnya. Sayangnya, petugas belum menemukan ayah korban yang diduga membuangnya.
(WNV/JBR)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini