Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang secara resmi memegang status bandara internasional. Tekad ini terkandung dalam dekrit Menteri Transportasi (Kemenhub) dari Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2025, bersama dengan dua bandara lainnya, yaitu Bandara Hanandjoeddin Belitung dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
"Benar, menurut Dekrit Menteri Transportasi, Bandara SMB II telah didirikan sebagai bandara internasional," Kata Manajer Umum Bandara Angkasa Pura SMB II, R Iwan Winaya Mahdar, Sabtu (4/26/2025).
Penataan ulang status internasional dilakukan dengan mempertimbangkan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional, pengembangan pariwisata, peningkatan investasi, dan kemajuan perdagangan.
"Ini adalah langkah strategis untuk mendukung ekonomi regional dan nasional. Kami akan menyampaikan informasi lebih rinci besok," Menambahkan Iwan.
Sementara itu, kepala transportasi Sumatra Selatan, Arinarsa JS, menyambut keputusan ini. Dia menyebutkan bahwa upaya pemerintah daerah untuk mengembalikan status bandara internasional telah menghasilkan hasil yang positif.
"Alhamdulillah, status internasional ini diharapkan dapat mendorong roda ekonomi Sumatra Selatan untuk tumbuh lebih cepat," katanya.
Menurut kepala Kantor Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin, status internasional bandara SMB II memiliki dampak signifikan pada pengembangan kota.
"Ada tiga keuntungan utama: meningkatkan jumlah wisatawan asing (wisatawan), meningkatkan pendapatan asli (PAD), dan spesialisasi kuliner Palembang yang semakin populer di tingkat internasional," dia menjelaskan.
Sebelum status internasional dicabut pada bulan April 2024, bandara SMB II menjadi gerbang utama wisatawan dari Malaysia dan India. Dengan pembukaan kembali penerbangan internasional, diharapkan Kota Palembang dapat kembali menjadi tujuan utama wisatawan.
Pengembalian status internasional juga merupakan momentum penting untuk meningkatkan potensi pariwisata Sumatra Selatan. Dengan meningkatnya aksesibilitas internasional, berbagai sektor seperti transportasi, keramahtamahan, dan UMKM lokal diharapkan memiliki dampak positif.
"Kami optimis, langkah ini akan menjadi pendorong utama dalam memperkenalkan Sumatra Selatan, terutama Palembang, sebagai tujuan wisata terkemuka," menyimpulkan Sulaiman.