Bangunan Pendidikan Usia Dini (PAUD) di daerah perbatasan Sungai Cipaganti, RW 10, Desa Hegarmanah, Cidadaap, Kota Bandung, runtuh pada hari Jumat (5/23). Alasannya, debit air sungai yang naik karena hujan lebat sejak tengah hari.
Paud, yang terletak di sebelah masjid Alhadi, runtuh, sementara reruntuhan jatuh ke sungai. Momen keruntuhan bangunan ini direkam dan video tersebar di media sosial (media sosial).
Menurut Djalimin (62), seorang saksi dan pemilik video yang tersebar di media sosial, bangunan itu runtuh ketika hujan lebat menyiram daerah tempat ia tinggal. Pada saat itu dia berada di masjid.
Djamilin mengatakan bahwa dia telah merasakan getaran sebelum Paud runtuh, jadi dia meninggalkan masjid dan melihat bangunan itu bergerak sebelum runtuh. Dia mengeluarkan ponselnya, segera merekam detik -detik bangunan Paud runtuh.
"Tanah itu secara bertahap turun sampai akhirnya runtuh. Sekitar 14.30 wib, saat hujan," Dia mengatakan dia bertemu dengan wartawan di tempat kejadian pada hari Jumat (5/23).

Sementara itu, ketua RW 10, Teti Kurnieti mengatakan bangunan Paud digunakan untuk mempelajari anak -anak sejak 2011. Tetapi ia tidak lagi digunakan sejak 6 bulan terakhir karena insiden yang sama.
"Ini adalah kedua kalinya (runtuh), sebelumnya terjadi 6 bulan lalu. Pada waktu itu bagian belakang gedung runtuh, sekarang seluruh bangunan," katanya.
Sejak itu, kegiatan pembelajaran siswa Paud, kata Teti telah dialihkan ke masjid Alhadi. Sekitar 30 siswa Paud Alhadi masih aktif belajar di masjid sampai sekarang.
Dia mengatakan ada keinginan bagi warga untuk merenovasi Paud. Sayangnya harapan itu dibatasi oleh dana.
Dia berharap pemerintah dapat membangun kembali Paud di wilayahnya. Sehingga anak -anak di sekitar memiliki akses ke ruang belajar yang layak seperti sebelumnya.
“Sekolah ini telah mengajar 13 generasi, jadi harapannya adalah bahwa sekolah taman kanak -kanak ini akan dibangun kembali untuk anak -anak di sekitarnya," katanya.
1 rumah lokal juga terpengaruh
Sementara itu, Sekretaris Sub -District Cidadap John mengatakan, ada dua tanah longsor di RW 10, Desa Hegarmanah, Cidadaap. Selain paud di RT 7, tanah longsor karena sungai yang dengan cepat karena hujan lebat, juga terjadi di rumah penduduk di RT 6.
Lantai rumah diperkirakan runtuh hingga 4 meter. Dia mengatakan distrik itu telah dievakuasi. Satu -satunya juga dievakuasi ke kediaman saudaranya, karena kondisinya masih rentan.
"Kami telah dievakuasi, pemilik rumah dievakuasi, kami juga telah menutup jalur polisi. Yang di sini terjadi sekitar 16.00 WIB." katanya.
Koordinasi telah dilakukan dengan Damkar untuk membantu mengevakuasi barang -barang berharga di rumah. Rencananya, katanya, akan ada bantuan untuk meningkatkan.
Dia juga mengimbau penduduk setempat, terutama mereka yang rumahnya berada di tepi sungai, untuk menyadari banjir dan menjelajahi Sungai Cipaganti.
"Antisipasi kami memberikan peringatan kepada penduduk karena bencana sulit ditebak. Langkah -langkah yang kami berikan kepada penduduk untuk selalu waspada karena banjir," katanya.