Di pusat penahanan KPK, saya berdoa dan berkeliling pakaian saya


Jakarta

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto Mengklaim masih melaksanakan tradisi pakaian di Pusat Penahanan KPK. Hasto tidak membentang ke sungai tetapi digantikan dengan mencuci pakaiannya saat berdoa.

“Jadi cerita yang lucu, kami adalah bangsa spiritual. Jadi di pusat penahanan merah dan putih, saya juga berdoa dan terus berjalan. Jadi pakaian rompi, suatu kali saya berpuasa, dan kemudian saya adalah Larung. Hanya karena saya ditahan, saya tidak bisa pergi ke mana pun. Lalu saya mencuci, doa,” Hasto Kristiyanto mengatakan setelah persidangan di Jak Tengah.

Hasto mengaku berdoa untuk dijauhkan dari kriminalisasi hukum yang memiliki dampak buruk. Dia mengatakan tradisi ini diikuti oleh tahanan lain di pusat penahanan.

Gulir untuk melanjutkan konten

“Dan puasa sambil berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk dijauhkan dari berbagai hal yang membuat kriminalisasi hukum ini memiliki dampak buruk. Baik setelah itu saya memberi tahu teman -teman saya, tampaknya yang lain pergi bersama. Datanglah untuk mencuci dan kemudian juga berdoa. Jadi saya setidaknya menciptakan setidaknya trendsetter di pusat penahanan merah dan putih,” katanya.

“Sehingga dinamika, roh, itu menjadi lebih tinggi. Saya sangat suka mendorong semua teman. Karena itu menjadi status tersangka, terdakwa, itu adalah anggapan tidak bersalah,” tambahnya.

Hasto mengakui bahwa dia juga diminta untuk menulis surat oleh tahanan lain seperti antusiasme kepada tahanan di pusat penahanan. Dia menafsirkannya sebagai bentuk layanan.

“Bahkan kemudian saya juga menjadi, diminta oleh teman -teman saya, untuk membuat surat. 'Ini adalah anak saya, tolong buat surat dari sekretaris jenderal sehingga semangat sekolahnya'. Jadi di situlah saya melayani, membuat surat kepada teman -teman untuk dikirim kepada anak -anak mereka sehingga semua dalam menghadapi berbagai masalah juga percaya pada keadilan.

Hasto adalah terdakwa dalam kasus yang diduga menghambat penyelidikan kasus penyuapan yang diduga dengan tersangka Harun Masiku. Hasto dikatakan telah mencegah KPK menangkap Masal Harun saya yang telah menjadi buron sejak 2020.

Hasto dikatakan telah memerintahkan Maspan Mason saya merendam ponselnya sehingga KPK tidak melacak selama operasi menangkap tangan (OTT) pada 8 Januari 2020. Hasto juga dikatakan telah memerintahkan siaga Masiku Masu di kantor PDIP DPP sehingga KPK tidak melacak.

Hasto juga dikatakan telah memerintahkan anak buahnya untuk menenggelamkan ponselnya sebelum diperiksa oleh KPK. Tindakan Hasto dikatakan telah membuat cermin saya belum ditangkap sampai sekarang.

Jaksa penuntut juga mendakwa Hasto untuk menyuap mantan Komisaris KPU Wahyu Setiawan RP. 600 juta. Jaksa penuntut mengatakan suap diberi bahwa Wahyu Setiawan mengurus penentuan anggota antar-waktu (PAW) anggota DPR 2019-2024 Harun Masu.

Hasto dituduh memberikan suap bersama dengan rakyatnya yang tepercaya, Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri kemudian juga Masu Masiku. Donny sekarang dinobatkan sebagai tersangka, maka Saeful Bahri telah dihukum dan misi saya masih buron.

(MIB/LIR)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini



Sumber Berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *