Direktur Jenderal Industri Logam Menjadi Komisaris Krakatau Steel

Tempo.co, Jakarta Pt Krakatau Steel (Persero) TBK mengadakan rapat umum pemegang saham (GM) yang menetapkan pengaturan baru Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Selama pertemuan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronik (Ilmate) Kementerian IndustriSetia Diarta, dipilih sebagai Komisaris Krakatau Steel.

Selain itu, GMS juga lagi menunjuk Akbar Djan sebagai Direktur Presiden. Dalam jajaran manajemen baru, Daniel Fiztgerald Liman diyakini sebagai Direktur Manajemen Keuangan dan Risiko, sementara Hendro Martowardojo berbaris sebagai Komisaris Presiden. Dua nama baru yang dimasukkan sebagai komisaris adalah Setia Diarta dan Aryo Haryo Bimo.

GMS juga menyetujui laporan keuangan konsolidasian perusahaan dan laporan pengawasan Dewan Komisaris. Pertemuan ini juga meratifikasi Laporan Program Pendanaan Bisnis Mikro dan Kecil (PUMK), serta membangun Tantiem dan remunerasi untuk Direktur dan Dewan Komisaris untuk tahun fiskal 2024.

Profil dan karier diarta loyal

Setia Diarta adalah pejabat senior di Kementerian Industri. Dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Ilmate sejak Oktober 2024.

Setia memiliki pengalaman panjang di bidang industri dan pengembangan sumber daya manusia. Luncurkan LinkedIn Page, Setia Diarta telah menjabat sebagai Direktur Industri Hutan dan Perkebunan pada awal 2024 dan Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro sepanjang 2023.

Kariernya juga mencakup peran Direktur Pusat Industri Berbasis Perkebunan di Makassar pada periode 2021-2023 dan telah melakukan posisi penting dalam pengembangan pendidikan kejuruan dan infrastruktur kompetensi di Kementerian Industri.

Setia Diarta melaporkan total kekayaannya sebesar Rp 1.200.350.004 berdasarkan Laporan Aset Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tanggal 31 Desember 2024.

Dalam laporannya, Setia Diarta direkam untuk memiliki sejumlah aset dengan detail berikut:

  • Aset tanah dan bangunan senilai Rp 600 juta dalam bentuk satu unit tanah dan bangunan dengan luas 72 m²/60 m² yang terletak di kota Bogor. Aset ini diperoleh dari hasil bisnisnya sendiri.
  • Transportasi dan mesin RP. 140 juta, terdiri dari satu unit Mitsubishi Jeep pada tahun 2016 yang juga diperoleh dari hasilnya sendiri.
  • Aset bergerak lainnya dicatat pada Rp 106.225.000.
  • Tunai dan setara tunai dilaporkan mencapai Rp 354.125.004.
  • Efek dan aset lainnya tidak dicatat dalam laporan.

Sumber berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *