Komisi VI DPR Panggilan 11 Importir gula halus Untuk menjelaskan dugaan kebocoran distribusi gula rafinasi ke pasar konsumsi. Wakil Ketua Komisi Dewan Perwakilan Rakyat VI Andre Rosiade menyatakan, pemanggilan ini menindaklanjuti kesimpulan pertemuan Dewan Perwakilan Rakyat VI pada 29 September 2025 yang meminta Kementerian Perdagangan untuk memanggil semua izin impor.
Izin impor gula halus diberikan terbatas pada tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan industri pengguna akhir. Gula halus tidak boleh dijual ke pasar konsumsi rumah tangga. “Namun, berbagai temuan di lapangan menunjukkan indikasi kuat kebocoran distribusi gula halus yang memasuki pasar konsumsi,” kata Andre dalam sebuah pertemuan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Andre menekankan bahwa kebocoran distribusi gula rafinasi telah mengganggu stabilitas harga gula kristal putih dan menekan penyerapan gula petani. Oleh karena itu, Komisi Dewan Perwakilan Rakyat VI meminta penjelasan dan klarifikasi langsung dari masing -masing perusahaan importir gula yang halus.
Perusahaan -perusahaan ini adalah Pt Sugar Labinta, Pt Andalan Manis Sejahtera, Pt Sentra Busahatama Jaya, Produk Pt Angels, Pt Duta Sugar International, Pt Jawamanis Rafinin, Pt Dharmapala Busbanda Suksar, Pt Pt Permata Dunia Sukses Utama, Pt Mansare. “Kami berharap bahwa kepala kepemimpinan perusahaan dapat menggunakan peluang ini sebaik mungkin untuk memberikan klarifikasi yang jelas, transparan, dan saya adalah meja untuk kepentingan industri nasional dan keberlanjutan perdagangan gula yang sehat,” kata Andre.
Andre mempertanyakan mengapa kebocoran distribusi gula halus belum selesai selama bertahun -tahun. Akibatnya, nasib petani tebu dan industri gula domestik tidak berhasil.
Dia juga menyinggung intervensi pemerintah sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap petani. Presiden Prabowo memerintahkan Badan Manajemen Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI dan Antara) melalui makanan ID untuk membeli gula dari petani. “Mengeluarkan RP
Opsi Editor: Mode gula halus merembes ke pasar ritel