Airlines Pt Garuda Indonesia TBK mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Rabu, 1 Oktober 2025. Pejabat Garuda meminta pengawalan KPK dalam pengadaan pesawat Boeing senilai US $ 3,2 miliar atau Rp 51,2 triliun (nilai tukar Rp 16.000). Penerbit yang dikodekan GIAA ingin memastikan proses pembelian bersih.
Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia VP, Cahyadi Indrananto, berharap bahwa pertemuan dengan KPK dapat mengurangi risiko korupsi dalam pengadaan Boeing sesuai dengan perjanjian Presiden Prabowo Subianto dan Donald Trump. “Kami bersyukur bahwa KPK menyambut ini dan bersedia mendukung Garuda Indonesia sesuai dengan tugas -tugas utama KPK, terutama di bidang pencegahan dan pengawasan,” katanya ketika dihubungi pada hari Kamis, 2 Oktober 2025. Cahyadi menambahkan bahwa Garuda berharap bahwa banyak agensi akan mengawasi pengadaan ini.
Selama pertemuan, direktur presiden Garuda, Wamildan Tsani, menjelaskan rencana pengadaan kepada ketua KPK, Setyo Budiyanto. Setyo menekankan bahwa pengadaan RP. 51.2 triliun harus transparan, akuntabel, dan bebas dari konflik kepentingan. “Kita harus memastikan bahwa kita tidak mengulangi kesalahan. Pengadaan ini harus transparan,” katanya dalam pernyataan tertulis.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan komitmen Indonesia untuk membeli 50 pesawat Boeing, sebagian besar tipe Boeing 777. Trump mengatakan perjanjian itu dicapai setelah diskusi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. “Indonesia telah berkomitmen untuk membeli komoditas energi AS senilai US $ 15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US $ 4,5 miliar, dan 50 Jet Boeing, banyak di antaranya 777 seri,” kata Trump melalui unggahan di Truth Social, Selasa, Juli 1525 waktu AS.
Pada kesempatan terpisah, Presiden Prabowo menjelaskan alasan untuk membeli armada Boeing. Dia mengatakan pesawat AS akan memperkuat Garuda Indonesia. “Jadi, Garuda harus menjadi simbol Indonesia. Kami bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda,” kata Prabowo ketika dia tiba dari kunjungan kerja ke sejumlah negara di pangkalan Angkatan Udara Indonesia Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.
Prabowo menilai bahwa Garuda membutuhkan armada baru untuk kebutuhan operasional. Dia mengatakan Boeing dikenal sebagai produsen pesawat komersial yang berkualitas. “Dan saya tidak berpikir ada masalah, karena kita membutuhkannya, mereka ingin menjual. Pesawat Boeing juga cukup bagus,” katanya.