IDX mencatat pertumbuhan yang signifikan, jumlah investor mencapai 18,6 juta

Bursa Efek Indonesia (Bei) terus mencatat pertumbuhan yang signifikan. Aktivitas jual beli Harian juga sangat tinggi.

Ini dinaikkan dalam lokakarya produk non -stock di IDX yang dipegang oleh Perwakilan Jawa Tengah IDX 2 di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis, 2 Oktober 2025.

“Pasar modal kami sangat unik. Pada bulan April 2025, setelah liburan Idul Fitri, pasar jatuh. Karena pada saat itu, presiden Amerika Serikat (Donald Trump) mengumumkan tarif timbal balik

Namun, masih di tahun yang sama, Jeffrey mengungkapkan, pasar modal Indonesia mencatat catatan tertinggi dalam sejarah indeks. Termasuk untuk kapitalis pasar, juga mencatat rekor tertinggi.

Hingga awal Agustus 2025, kapitalisasi pasar IDX telah mencapai Rp 13.400 triliun, menempatkan Indonesia di jajaran 20 bursa saham terbesar di dunia. Ini menjadikan Indonesia pertukaran global terbesar ke -11 dalam hal kegiatan perdagangan.

“Saat ini ketika disamakan dengan bursa lain, kapitalisasi pasar kami mendekati US $ 900 miliar dan itu menjadikan kami pasar saham terbesar di wilayah Asia Tenggara,” katanya.

Dari sisi investor, kata Jeffrey, pertumbuhannya juga luar biasa. Dia mengatakan sampai Rabu, 1 Oktober 2025 sudah ada 3,7 juta investor baru.

“Selama setahun terakhir ada 2,7 juta investor baru. Jadi pada saat ini kami memiliki 18,6 juta investor di pasar modal kami,” katanya.

Dari 18,6 orang ada total 7,7 juta investasi saham. Dari jumlah itu, ada 200 infeksi melakukan transaksi setiap hari dan 1,6 juta melakukan transaksi tahunan.

Jeffrey mengatakan bahwa sebanyak 18,6 juta investor tentu memiliki kebutuhan investasi yang beragam. IDX juga terus mencoba memperluas jenis produk investasi, tidak hanya terbatas pada saham.

“Ada investor yang berpengalaman, memiliki kemampuan investasi yang cukup, dapat membeli atau mengakses saham dari kelompok mana pun. Tetapi ada investor yang mungkin telah cukup berpengalaman tetapi memang mengesampingkan nilai -nilai investasi yang terbatas,” katanya.

Saat ini, ada beberapa instrumen baru yang telah atau akan dikembangkan oleh IDX, termasuk Exchange-Traded Fund (ETF), Terstruktur, Pertukaran Karbon, penjualan pendekdan akan segera diluncurkan penyedia likuiditas serta instrumen repo.

Jeffrey mengatakan produk yang tidak diakhiri dikembangkan oleh IDX untuk memenuhi kebutuhan semua segmen investor. Diharapkan bahwa investor dapat mengakses dan memiliki paparan semua instrumen yang ada.

Kepala Central Java IDX 2, Muhammad Wira Adibrata mengatakan pertumbuhan investor saham di area kerja di Solo Raya juga menunjukkan tren positif. Sebelumnya transaksi adalah RP. 3 triliun, saat ini RP. 5 triliun dalam sebulan.

“Sebelumnya, jumlah rata -rata investor baru adalah sekitar 2.500 hingga 3.000 investor per bulan, sementara dalam tiga bulan terakhir kami mencatat rata -rata investor 5.000 investor baru per bulan,” kata Wira.

Sumber berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *