Kementerian Sosial menyediakan layanan psikososial untuk kelangsungan hidup gempa Bengkulu


Jakarta

Manajemen Bencana Gempa Bumi di Provinsi Bengkulu telah mendukung dukungan dari Kementerian Sosial melalui penyediaan bantuan logistik dan layanan dukungan psikososial (LDP). LDP menjadi bentuk awal intervensi dalam periode tanggap darurat.

Pada saat yang sama, lebih dari RP167 juta bantuan logistik telah didistribusikan melalui Pusat Dharma untuk Bengkulu. Bantuannya termasuk tenda roll, kasur, selimut, perlengkapan keluarga, pakaian anak -anak, makanan cepat saji, untuk tenda keluarga portabel.

Kolaborasi silang -sektor diperkuat di pos utama. Tim dari Dharma Sentra Guna, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Relawan Tagana, kepada personel TNI dari Kodim 0407/Kota Bengkulu bekerja bersama untuk mendistribusikan bantuan dan memberikan layanan kepada semua yang selamat.

Gulir untuk melanjutkan konten

“Pemulihan pasca -Disaster bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga jiwa yang terluka. LDP hadir sebagai bentuk nyata dari perhatian negara terhadap pemulihan holistik para penyintas,” kata Tarwan, perwakilan dari Dinas Direktorat PSKBA Sosial dalam Kementerian Sosial dalam pernyataan tertulis, Minggu (5/25/202).

Selain bantuan logistik, fokus utama juga diberikan pada upaya untuk mengembalikan kondisi psikososial penyintas bencana, terutama kelompok -kelompok rentan seperti anak -anak dan orang tua.

LDP adalah bentuk intervensi awal yang dirancang untuk membantu para penyintas mengatasi tekanan mental, membangun kembali ketahanan psikologis, dan mencegah munculnya gangguan emosi yang lebih parah. Pendekatan yang digunakan dalam LDP ramah, inklusif, dan partisipatif, untuk menciptakan rasa aman dan tenang bagi mereka yang terkena dampak.

Penerapan LDP untuk anak -anak dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan seperti bernyanyi, menari, bermain, dan mendengarkan cerita. Kegiatan ini dirancang untuk membantu meringankan trauma dengan ringan dan hangat. Suasana juga berubah menjadi ceria dan penuh tawa ketika tim dari kementerian sosial dengan Layanan Sosial Kota Benggulu.

“Kami hadir tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga untuk mengembalikan kondisi psikologis masyarakat, terutama anak -anak. Mereka membutuhkan rasa aman, perhatian, dan harapan,” kata kepala Dharma Sentra Guna Bengkulu Syam Wuryani.

Satu momen menyentuh terjadi ketika Inaya (7), yang awalnya enggan berinteraksi, akhirnya bergabung dalam bernyanyi dan tersenyum. “Inaya sudah mulai tertawa lagi,” kata sang ibu dengan emosi.

Sementara itu, untuk orang tua, LDP diberikan melalui diskusi kelompok, konseling, dan pendidikan tentang kesiapsiagaan dan pemulihan pasca -Disaster. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana menangani trauma, mengenali reaksi stres, serta bagaimana mendukung anak -anak selama periode pemulihan.

Banyak orang tua mengklaim lebih sadar dan responsif setelah menghadiri sesi pendidikan, dan merasa tidak lagi sendirian dalam menghadapi dampak bencana.

Kementerian Urusan Sosial terus berkomitmen untuk setiap tahap manajemen bencana, mulai dari respons cepat, pemulihan, untuk memperkuat kapasitas masyarakat agar tangguh untuk menghadapi situasi darurat ke depan.

(AKN/EGA)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini



Sumber Berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *