Menteri Tenaga Kerja, Yassierli, mengadakan serangkaian pertemuan bilateral di sela -sela Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Buruh BRICS (LEMM) yang berlangsung pada 25 April 2025 di Brasil. Menaker menggunakan pertemuan ini untuk memperkuat kerja sama kerja antara Indonesia dan sejumlah negara mitra strategis.
Selama pertemuan, Yassiersli bertemu dengan Menteri Sumber Daya, Emosi, serta pelaksana Menteri Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah Uni Emirat Arab (UEA), Abdurahman Al Awar. Yassierli menawarkan kerja sama dalam pengiriman magang dan persiapan pekerja Indonesia ke UEA melalui program pelatihan yang difasilitasi oleh Pusat Pelatihan Kerja (BLK).
Gulir untuk melanjutkan konten
“BLK di Indonesia siap melatih calon pekerja sesuai dengan keterampilan dan standar yang diperlukan oleh pengguna di PEA,” kata Yassierli dalam pernyataan resminya yang dikeluarkan oleh Biro Hubungan Masyarakat Manpower, Senin (4/28/2025).
Menurut Yassierli, Indonesia memiliki potensi besar dalam mempersiapkan pekerja terampil untuk berbagai sektor industri. Dengan fasilitas pelatihan yang tersebar di berbagai wilayah, pemerintah Indonesia optimis bahwa ia dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan standar internasional.
Menteri Abdurahman Al Awar menyambut tawaran kerja sama. Dia menegaskan bahwa UEA saat ini sedang membuka peluang untuk magang dari berbagai negara untuk memasuki berbagai industri. Selama pertemuan, kedua menteri sepakat untuk menindaklanjuti diskusi di tingkat teknis.
Selain mengadakan pertemuan dengan UEA, Yassierli juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Tenaga Kerja Tiongkok, Wang Xiaoping. Selama pertemuan tersebut, Yassierli menekankan komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk melalui peraturan tenaga kerja yang mendukung hubungan industrial yang harmonis.
Selain itu, Yassierli menawarkan kerja sama dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan sektor industri Cina, baik di Indonesia maupun di Cina, melalui program pelatihan di BLK.
“Kami memiliki peraturan ketenagakerjaan yang mendukung iklim bisnis dan siap memberikan informasi lengkap tentang hubungan industrial di Indonesia. Kami berharap ini dapat meningkatkan minat investasi dari perusahaan Cina,” jelas Yassierli.
Menteri Wang Xiaoping menyambut tawaran itu. Dia mengundang delegasi Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok (RRC) untuk lebih membahas berbagai peluang untuk kerja sama konkret di bidang pekerjaan.
Kunjungan ini diharapkan untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendukung upaya Indonesia dalam mempersiapkan pekerja sesuai dengan kebutuhan industri, terutama perusahaan Cina yang beroperasi di Indonesia.