Jakarta –
Inisial RF (20) di desa Pelengiran, distrik Tanjung Bumi, Bangkalanbisa mengalahkan neneknya sendiri sampai mati. Itu karena para pelaku kesal setelah ditegur karena mereka sering keluar di malam hari.
“Pelaku mengakui bahwa dia sering dimarahi oleh korban pemicu kemarahannya. Kemudian pada malam hari insiden itu, para pelaku mengalahkan neneknya yang duduk di rumah,” kata Kepala Polisi Bangkalan Akbp Hendro Sukmono, melaporkan, melaporkan, lapor detikjatimSenin (6/23/2025).
Hendro mengatakan bahwa RF telah tinggal di Pontianak, tetapi orang tuanya memintanya untuk tinggal di Bangkalan untuk menemani neneknya. Para pelaku diduga mulai terlibat dalam hubungan yang tidak sehat setelah jauh dari pengawasan orang tua.
Gulir untuk melanjutkan konten
“Karena di Pontianak tidak dapat bekerja, oleh orang tua yang disuruh pergi ke Bangkalan mencari pekerjaan dan tinggal bersama nenek mereka,” kata Hendro.
RF mengalahkan neneknya dengan kejam untuk menginjak kepalanya. Hasil tes urin pada pelaku metamfetamin positif.
“Hasil penyelidikan para pelaku tampaknya menggunakan metamfetamin di pagi hari. Kemudian pada malam hari, para pelaku melakukan penganiayaan sampai neneknya meninggal,” katanya.
Baca lebih lanjut Di Sini.
(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspirasional dari kandidat polisi yang patut dicontoh di sini