Anies Baswedan menilai bahwa lingkungan keluarga memiliki peran penting untuk mendukung pendidikan anak -anak. Mantan menteri pendidikan dan budaya mengundang setiap keluarga untuk membuat 'rapat kerja'.
Dia menjelaskan, setiap keluarga memiliki nilai tepercaya; Dan tentu saja berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, ayah dan ibu, untuk memberikan waktu untuk 'rapat kerja' untuk menyetujui nilai -nilai yang ditegakkan dan diterapkan dalam keluarga.
Menurut Anies, dampak dari ini adalah bahwa anak akan tumbuh dalam keluarga humanis dan menyebabkan rasa aman baginya untuk mengembangkan potensinya.
Ini adalah bagian dari Anies ketika dia hadir sebagai pembicara utama di acara pengajaran Indonesia bersekolah di sekolah Nizamia Andalusia dengan tema “Inspirasi Belajar dari Rumah ke Sekolah” pada hari Jumat (13/6).

Acara ini menjadi peristiwa kolaboratif antara guru, orang tua, dan siswa untuk menumbuhkan semangat belajar, pemikiran kritis, dan berinovasi di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) secara inklusif.
Pada kesempatan ini, Anies Baswedan mengatakan bahwa gagasan mendalam tentang pentingnya membangun lingkungan belajar yang menyentuh hati dan memihak anak -anak.
"Pendidikan bukan hanya angka. Dia adalah proses pembentukan manusia yang lengkap – yang mampu bertanya, berpikir, dan berdampak," kata anies.
Anies juga menekankan urgensi pendidikan dalam membentuk kekuatan akal dan karakter generasi muda.
"Salah satu cara paling efektif untuk melawan satu alasan yang membatasi kebebasan berpikir adalah mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis. Anak -anak perlu tumbuh di ruang belajar yang mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan, bukan hanya menerima," dia menjelaskan.

Dia juga menyoroti pentingnya peran kolaboratif antara rumah dan sekolah. Menurutnya, orang tua dan sekolah harus menjadi tim.
"Bersama -sama, mereka perlu memetakan potensi anak -anak, tidak hanya dalam jumlah, tetapi dalam antusiasme, minat, dan karakter," katanya.
Peristiwa ini juga merupakan momentum untuk sosialisasi Olympiad genomik Indonesia (OGI), kompetisi ilmiah nasional berbasis genomik yang terbuka untuk siswa sekolah dasar, tinggi dan sekolah menengah dari seluruh Indonesia tanpa biaya pendaftaran. Kompetisi ini bertujuan untuk memperluas akses yang setara dengan literasi sains, dan memperkenalkan potensi sains genom dari usia dini. Ogi membawa pesan bahwa semua anak istimewa dan berhak mengembangkan potensi terbaik mereka.
Selain sesi inspirasional, kegiatan juga termasuk praktik pendidikan dengan orang tua juga Ice Breaking interaktif untuk membangun kehangatan di antara peserta. Anak -anak dan orang tua bersama -sama mengeksplorasi cara -cara sederhana untuk mengajar sains dari kehidupan sehari -hari.
Melalui kegiatan ini, mengajar Indonesia berharap untuk mendorong kerja sama timbal balik lintas peran – orang tua, guru, dan masyarakat – untuk membentuk ekosistem pembelajaran yang mendukung anak -anak dan siap menjawab tantangan masa depan.