Purbaya akan memeriksa secara acak garis hijau bea cukai dan cukai

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Kementerian Keuangan akan melakukan inspeksi secara acak dari Line Green Bea Cukai dan cukai. Pemeriksaan acak ini tidak akan mengganggu kegiatan impor.

“(Pemeriksaan) dirancang agar tidak mengganggu kelancaran item di sana. Jadi saya pengambilan sampel acak. Itu tidak akan terus menjadi banyak (inspeksi),” kata Purbaya Kepada kru media di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.

Green Line adalah proses layanan dan pengawasan pengeluaran barang impor Tanpa pemeriksaan fisik. Inspeksi Green Lane diharapkan dapat mencegah masuknya barang -barang ilegal dan meningkatkan pendapatan negara. Dalam 2026 Negara Bagian Pendapatan dan Pengeluaran (APBN), target pendapatan bea cukai dan cukai meningkat dari Rp 334,3 triliun menjadi Rp 336 triliun.

Purbaya sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah akan mengintensifkan tindakan barang -barang ilegal, baik masuk dari luar negeri maupun di dalam negeri. Salah satu kekhawatiran pemerintah adalah rokok ilegal.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Layanan Bea Cukai Nirwala DWI Heryanto sebelumnya mengatakan kementerian telah melakukan operasi pada pemberantasan penjualan rokok ilegal melalui pasar. Operasi itu dilakukan dengan membeli rokok yang dijual di Lokapasar.

Menurut Nirwala, pengungkapan itu sulit dilakukan karena penjual menggunakan nama produk lain di pasar. “Karena tidak mungkin untuk dijual dalam bentuk rokok. Ia menawarkan dalam bentuk lain seperti T -shirts, tetapi merek merek rokok,” kata Nirwala di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

Pada tahun 2025, hingga September, Kementerian Keuangan telah mengambil tindakan sebanyak 12.041 kali. Jumlah bukti rokok ilegal yang telah disita mencapai lebih dari 745 juta batang.

Sumber berita

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *