Tim Pengawas Perwakilan Dewan Perwakilan Indonesia (Timwas) melakukan inspeksi atau inspeksi mendadak ke Dapur United Partners Catering yang merupakan salah satu penyedia konsumsi untuk 4.000 peziarah Indonesia dari total 221.000 peziarah tahun ini. Dalam inspeksi tiba -tiba, Timwas memastikan bahwa pengurangan biaya perjalanan ziarah, termasuk biaya katering, tidak mengurangi kualitas makanan yang disajikan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Haji Timwas Ansory Siregar yang juga wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat VIII dari faksi PKS mengatakan bahwa kualitas makanan yang disiapkan oleh mitra United dipantau dengan baik dan cocok untuk dikonsumsi peziarah. Dia bahkan mencicipi menu makanan secara langsung.
“Rasanya enak, rasa Indonesia dirasakan. Kami memberikan nilai tertinggi. Nasi SegarIkan dan lauknya cukup bagus, bahkan seperti makanan hotel, “kata Ansory kepada media setelah diperiksa di lokasi katering, Makkah, Arab Saudi, Minggu (1/6).

Selain itu, Ansory juga menyoroti pentingnya aspek kemasan dan kebersihan makanan. “Kami menghargai dari nutrisi, Sedang mengemassampai kebersihan. Dan Alhamdulillah, ini adalah salah satu yang sangat baik. Kami memeriksa semua indikator, “dia menekankan.
Meskipun biaya ziarah tahun ini turun, termasuk dalam komponen konsumsi, Timwas menilai kualitas makanan dipertahankan. Ansory menjelaskan bahwa biaya makanan per makanan tahun ini turun sekitar Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 dibandingkan tahun lalu.
“Tahun lalu biaya makan per porsi adalah sekitar Rp. 18.000 hingga Rp. 19.000, sekarang sekitar Rp. 15.000. Tetapi meskipun turun, kualitas makanan tidak turun. Ini penting untuk menjawab kekhawatiran para peziarah,” kata Ansory.
Dia juga menekankan pentingnya konsistensi layanan katering. Timwas berencana untuk memeriksa langsung ke Jemaah Hotel untuk memastikan makanan yang mereka terima sama seperti yang disajikan selama inspeksi.

“Kami ingin memastikan, apa yang dikirim ke jemaat persis sama seperti yang kami rasakan. Jika berbeda, itu berarti ada sesuatu yang salah dan harus ditangani,” katanya.
Pemerintah Indonesia melalui Arab Saudi dan Komite Pengorganisasian BPKH Haji (PPIH) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mempertahankan kualitas peziarah. Sebanyak 2,4 juta porsi makanan disiapkan oleh anak perusahaan BPKH, dan 475 ton bumbu Nusantara juga diimpor untuk memastikan keaslian masakan Indonesia. Tim pemantauan dari BPJPH juga secara aktif mengawasi keamanan halal dan pangan dari hulu ke hilir.
Dengan berbagai upaya ini, Parlemen Indonesia Timwas menilai bahwa katering tahun ini cukup memuaskan dan masih memenuhi standar layanan meskipun anggaran mengalami efisiensi.